Wednesday, December 17, 2014

First Time Ngetrip Bareng Backpacker Satayuhnya Barabai

Waktu itu Lebaran Idul Fitri 1435 H hari ke 3, tepatnya tanggal 30 Juli 2014. Aku dan kakaku janjian dengan teman-teman yang stay di Barabai buat mengekplore wisata alam di Barabai, kota kelahiranku, kota asal kedua orang kami.
Tempat yang kami akan tuju bernama Gunung Titi – Pihandam, Barabai – Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Perjalanan dari kota Barabai menuju kesana sekitar ±1 jam menggunakan sepeda bermotor. Jalan menuju Gunungnya lumayan bagus, tapi perjalanan menuju puncaknya lumayan susah, terutama buat yang tidak ahli bawa motor dijalan yang menanjak, terjal, berupa batuan dan tanah-tanah kuning saja, serta jalan setapak. Sangat berbeda dari bawa motor di jalan yang mulus dan besar :D
Beberapa kali teman-teman yang belum terbiasa membawa motor ditanjakan terjal terpaksa harus bergantian dengan teman yang sudah expert bawa motor dikondisi tanjakan terjal berbatu atau tanah kuning seperti itu. Yang nebeng dibelakangpun tidak jarang harus turun dan jalan kaki saking susahnya tanjakan yang dilewati, daripada jatuh kan gak lucu. Tidak mudah memang jalan yang dilewati dan harus ekstra hati-hati.


Tapi begitu kami sampai ke puncak, semua perjuangan diperjalanan terbayarkan dengan pemandangan indah yang tersaji. Hamparan gunung-gunung Pegunungan Meratus didepan mata, Indah sekali. Di atas puncak gunung terdapat 1 pondokan kecil, tempat biasa orang-orang yang kesana untuk istirahat dan bernaung. Disana tidak ada pohon-pohon besar untuk tempat berteduh. Panas bok, apalagi pas sampai kesana tengah hari bolong. Kebetulan kami sampai ke puncak saat tengah hari, saat matahari sedang terik-teriknya diatas kepala.








Walo panasnya begitu terik, tapi semangat untuk mengabadikan moment-moment bagus disana begitu besar, panas terik tak jadi masalah, yang penting tuh kudu foto-foto disana. Hehe. Awalnya teman-teman pada malu, jaim, dan males panas-panasan, tapi begitu liat ada yang begitu semangatnya foto-foto demi mengabadikan moment-moment yang bagus disana akhirnya semua pada rame foto-foto. Foto dari berbagai sisi gunung dan berbagai fose serta tema. Hihihi. Temen-temennya pada seru-seru semua ternyata. Hanya perlu ada yang memulai saja :p
Oh ya, perjalanan pulangnya masih gak kalah ekstrim jalannya. Kebetulan kami ambil jalan pulang yang berbeda dari arah naik ke puncak. Pemandangan yang bisa dilihat selama perjalanan pulang juga cukup indah, tapi sayang sudah tidak bisa foto-foto pas diperjalanan pulang. Jadi hanya dinikmati mata masing-masing. Hehe.
Pulang dari Gn. Titi langsung balik kerumah? Oh jelas tidakkk… Berhubung masih banyak waktu jadi kami memutuskan buat ke Taguran Hantu, di daerah Timan – Hantakan, buat main air. Hahaha. Soalnya di Gn. Titi tidak ada sungai maupun mata air. Daripada rugi sudah bawa baju ganti (*niat awal memang pengen main-main air, tapi ternyata di Gn. Titi gak ada airnya) jadi jalan pulang lewat yang ada aliran airnya aja. Gak perlu komando dan waktu lama begitu sampe langsung cebar cebur main air :D